Sabtu, 30 Oktober 2010

Wujudkan Profesionalisme pada Pelayanan Publik

Wawancara Khusus dengan Direktur Utama PDAM Bekasi

Wujud daripada PDAM Tirta Bhagasasi adalah menciptakan sebuah konsep profesionalitas yang dapat diterima oleh kalangan masyarakat luas, terutama pelayanan terbaik kepada pelanggan air minum di wilayah Bekasi.

Kinerja pun menjadi suatu bagian dari keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi untuk menghasilkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sehat serta kepuasan pelanggan terhadap pelayanan. Maka, perencanaan program kerja PDAM Tirta Bhagasasi dalam 5 (lima) tahun ke depan dapat memiliki kemampuan untuk menerapkan strategi pertumbuhan.


Untuk mengetahui sejauh mana program Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Wahyu Prihantono, berikut wawancara dan petikan langsung kepada redaksi, pekan lalu.


Redaksi (Red): Apa visi & misi Anda sebagai Dirut PDAM ?
Wahyu Prihantono (WP) : Visi mewujudkan PDAM Tirta Bhagasasi (dahulu PDAM Bekasi) yang profesional, sehat serta prima dalam pelayanan. Misi adalah menjalankan bisnis air yang berorientasi pada kepuasan stakeholder. Mewujudkan entitas bisnis profesional berdasarkan tata nilai unggul. Mewujudkan perusahaan yang memberikan nilai tambah bagi pemilik, karyawan dan masyarakat Bekasi.

Red: Bagaimana rencana program 5 (lima) tahun kedepan ?
WP : Pelayanan pelanggan, peningkatan kafasitas pasokan, pendanaan investasi, efektifitas manajemen dan hubungan dengan pemilik atau pemegang saham.
Red: Sekarang ini apa yang harus dibenahi dalam rangka mewujudkan PDAM Tirta Bhagasasi yang sehat?WP : Kinerja PDAM. Kinerja diukur dari keberhasilannya dalam melaksanakan kedua visi, seperti; Pertama, pelayanan masyarakat yakni membantu pemerintah daerah dalam menyediakan akses air minum bagi masyarakat dan mutu pelayanan mencakup 3-k dan kepuasan.
Kedua, keberhasilan usaha yakni keberhasilan secara finansial dan kemampuan berkembang.
Sorotan PDAM Tirta Bhagasasi terletak pada mutu pelayanan tentang kualitas, kuantitas dan kontiunitas air. Disamping, cakupan pelayanan yang masih rendah. Karena, program 3-k yang menjadi prioritas agar PDAM Memberi kepuasan pada pelanggan.

Red : Terkait program Millenium Development Goal (MDG's), seperti apa meningkatkan kualitas pelayanan?
WP : Target MDG's berorientasi pada cakupan pelayanan dengan target 2015 dimana covering perkotaan harus 80 persen dan pedesaan 60 persen. Karena, itu program yang paling mutlak adalah pendanaan dan investasi agar pengadaan air dapat dipenuhi.

Red: Business Plan berisi rencana perbaikan kinerja PDAM yang terdiri dari aspek teknis, manjemen dan keuangan. Bisa dijelaskan?
WP : Business plan adalah guidance atau rambu-rambu perjalanan dalam mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut ada program yang bersifat aspek teknis, manajemen dan keuangan. Masing-masing aspek harus memiliki program kerja yang menunjang kearah pencapaian sasaran 5 (lima) tahunan. Semua arah kebijakan harus berorientasi pada kinerja PDAM seperti yang telah disebut di atas.

Red : Dalam rangka kegiatan operasional PDAM, bagaimana Anda menyusun perencanaan terkait fungsi tugas dan wewenang?
WP : Tupoksi internal PDAM sudah ada dan baik. Seringkali Tupoksi, SOP, TQM, GCG bagus dalam konsep tapi lemah dalam implementasi. Disinilah, tugas manajemen untuk senantiasa mengawal, mengerahkan dan mengevaluasi atas aturan tadi agar dapat berjalan sesuai sengan jalur masing-masing.

Red : Setelah Anda menyusun perencanaan itu, kemudian seperti apa Anda melakukan koordinasi dan pengawasan?
WP : Koordinasi harus dimulai dari integrasi program. Seiring terjadi antara business plan dengan RKAP berjalan sendiri-sendiri. Koordinasi juga harus dituangkan dalam aturan main yang jelas sehingga mudah dalam pelaksanaan dan tidak terjadi saling menyalahkan. Pengawasan harus dibuat sistem melekat dan saling mengawasi secara berlapis. Pelaporan juga bagian yang penting dalam program pengawasan karena sudah menjadi kebiasaan, bila satu problem baru diselesaikan setelah menjadi besar.


Red : Bagaimana Anda menyikapi soal priyeksi kenaikan tarif, tingkat kehilangan air serta cakupan pelayanan dan lainnya, terkait rencana pencapaian target per tahun ?
WP : Kenaikan tarif adalah hal yang tidak dapat dihindari karena tidak ada alat dan bahan produksi yang harganya menurun. Yang penting kenaikan tarif masih dalam koridor kemampuan daya beli yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang ada. Sesungguhnya masyarakat tidak banyak complain atas kenaikan tarif yang masih jauh lebih murah dari harga air mineral jika dibarengi dengan tingkat kepuasan. Hal yang juga harus dihitung adalah kelayakan kenaikan itu layaknya berapa tahun sekali agar tidak menjadi beban masyarakat. Tingkat kehilangan air adalah problema klasik PDAM seluruh Indonesia. Ia menjadi barometer sehat atau tidaknya PDAM. Karenanya, pengendalian tingkat kehilangan air harus menjadi perhatian rutin per bulan. Target penurunan kehilangan air harus ditarget tiap tahun hingga mencapai nilai ideal yaitu tidak lebih dari 20 persen.

Red : Sejauh mana bisnis 5 (lima) tahunan ?
WP : Dari analisis dan posisi PDAM Tirta Bhagasasi, hasil analisis SWOT menunjukan bahwa PDAM memiliki peluang yang besar dari ancaman-ancaman yang ada dan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada kelemahan, sehingga menempatkan PDAM Tirta Bhagasasi pada posisi pertumbuhan atau agresif dan memiliki kemampuan untuk menerapkan strategi pertumbuhan (Growth Strategy).

Red : Apa yang menjadi prioritas Anda ke depan?
WP : Prioritas jangka pendek adalah menurunkan tingkat keluhan masyarakat dan program jangka panjang dari hasil SWOT adalah pengembangan pelayanan yang dibarengi dengan kesehatan perusahaan sehingga luasan cakupan juga bermakna dengan besarnya pendapatan PDAM yang berujung pada peningkatan kesejahteraan pegawai dan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD).


Red : Pesan untuk masyarakat Bekasi?
WP : Bersama-sama dengan manajemen PDAM ikut mengembangkan urusan air bersih. Syukur, jika sampai pada tingkat langsung kebocoran bisa diminimalisir (turun). Untuk itu, bantuan masyarakat dalam menjaga aset PDAM melaporkan kebocoran, melaporkan adanya ilegal connection dan tidak bersama-sama oknum nakal mencuri air akan menjadi sumbangan bagi kemajuan PDAM. Disamping itu, menjaga kualitas sumber air baku dengan tidak mencemari aliran sungai dengan sesuatu yang berbahaya. (*) editor:SidikRizal

Tidak ada komentar:

Tirta Bhagasasi - Call Center: (021)8885.6666 - SMS Gateway: 085214001500