Kamis, 08 Maret 2012

Mengenal Lebih Dekat PDAM Cabang Rawa Lumbu


PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolah Air (IPA) Cabang Rawa Lumbu. Demkian sebuah tulisan, tertera dalam tembok beton, tepatnya di depan instalasi pengolahaan air bersih yang berlokasi di Kompleks Perumahan Bumi Bekasi Baru (BBB) atau yang lebih dikenal dengan Perumnas Rawa Lumbu Kota Bekasi. Dan ternyata, di lokasi itu pula lah, terdapat tiga mesin pengolah air berkapasitas 260 liter per detik.

Ketiga mesin itu, masing-masing mampu mengolah air bersih yang bersumber dari Sungai Tarum Barat atau Kalimalang 40 liter per detik, dan 20 liter per detik. Kedua mesin itu, merupakan peninggalan Perum Perumnas yang kini menjadi aset PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Dan satu unit mesin lagi yang dibangun PDAM Tirta Bhagasasi, kapasitasnya lebih besar yakni 200 liter per detik. Maka, jumlah kapasitas tiga mesin itu, mampu memproduksi air bersih 260 liter per detik.


Lalu timbul pertanyaan. Kemana saja air bersih ini dijual ?. Kepala Cabang PDAM Rawa Lumbu Darsono, bersama Kepala Seksi Umum, H Jon Enri menjelaskan, bahwa produksi mereka kini mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 9.662 palanggan atau sambungan langsung. Jika dirata-ratakan per pelanggan mempunyai anggota keluarga enam orang, maka, setidaknya Cabang Rawa Lumbu ini, telah mensuplai air bersih untuk 59.000 jiwa lebih penduduk sekitarnya.

Dari 260 liter per detik hasil prduksi tersebut, yang sudah terjual dengan jumlah pelanggan 9.662 sambungan langsung, baru sekitar 200 liter per detik. Artinya, masih terdapat kelebihan atau over kapasitas sekitar 60 liter per detik. Sesungguhnya ungkap H Jon Enri, kelebihan kapasitas 60 liter tiap detik ini, masih mampu untuk melayani pelanggan baru sekitar 5.000 sambungan langsung.

Hanya saja yang terjadi saai ini, karena terbatasnya jaringan transmisi, sehingga kapasitas produksi belum terjual semuanya. Diharapkan clan menjadi tugas besar PDAM,kata Jon Enri, bagaimana membangun jaringan pipanisasi baru untuk melayani sekitar 5.000 pelanggan baru dengan terjadinya over kapasitas 60 liter per detik. "Inilah yang mejadi tugas kami dalam pengembangan jaringan pelayanan", katanya.

Bicara soal cakupan layanan PDAM Cabang Rawa Lumbu, dilihat dari wilayah kerjanya yang meliputi Kecamatan Rawa Lumbu yang terdiri dari Kelurahan Bojongrawalumbu, Bojongmenteng, Sepanjangjaya dan Kelurahan Pengasinan Kota Bekasi, ditambah Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, dari 227.677 jiwa penduduk, baru sekitar 20,84 persen yang terlayani air bersih.

Perlu Jaringan Baru
Adapun warga perumahan yang dilayani air bersih oleh Cabang Rawa Lumbu, diantarnya Perumahan Rawalumbu, Pondok Hijau, Jatimulya, Raflesia, Bojong Permai, Pariwisata, Makrik, Pesona Metrooplitan, Taman Narogong Indah dan beragai perumahan lainnya. Dengan adanya kelebihan kapasitan 60 liter per detik, seharusnya jumlah pelanggan dapat ditambah lagi. Tetapi kendala, pipa transmisi yang masih terbatas, clan perlu investasi guna melakukan ekspansi.

Untuk melayani 9.662 sambungan langsung (SL), PDAM Cabang Rawa Lumbu ini, diawaki 30 orang pegawai yang handal dan siap kerja. Maka, secara maksimal, setiap saat para pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mengutamakan pelayanan yang prima bagi pelanggan sesuai visi PDAM, "mewujudkan PDAM profesional, sehat serta prima dalam pelayanan". Dengan demikian, misinya pun akan tercapai yakni menjalankan bisnis air dengan mengutamakan kepuasan pelanggan, mewujudkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat.

Saat ini, PDAM Cabang Rawa Lumbu ini, mensuplai air ke Perumahan Setia Mekar atau Perumnas III, Kecamatan Bekasi Timur sebanyak 70 liter per detik. Dan dari jumlah pelanggan 9.662 sambungan langsung seperti diungkapkan Jon Enri, Cabang Rawa Lumbu ini setiap bulan mempunyai tagihan rekening air kepada pelanggan rata-rata Rp 1 miliar.

Dan menjadi pekerjaan rumah (PR) kami ungkapnya, bagaimana melakukan pelayanan dengan pengembangan ke beberapa perumahan lainya seperti Permata Pesona Metropolitan, Gardenia, Villa Mutiara, Botani termasuk untuk perumahan lainnya. "Sesunggunnya peluang pengembangan usaha masih terbuka luas di wilayah kerja PDAM Cabang Rawa Lumbu, jika saja jaringan transmisi sudah tersedia," tambah Darsono dan Jon Enri.

Di cabang tersebut, kebocoran air masih saja terjadi antara 30 hingga 33 persen. Penyebabnya, karena jaringan pipanisasi yang semula dibangun Perum Perumnas, belum sempurna. Selain itu, jaringan pipa itu sudah banyak yang rusak akibat termakan usia karena sudah lebih 20 tahun. Namun demikian, setiap ada kebocoran, perbaikan dengan cepat dilakukan, tambah RR Dewi Susanti, Kepala Seksi Produksi PDAM Cabang Rawa Lumbu tersebut. (ren)

Tidak ada komentar:

Tirta Bhagasasi - Call Center: (021)8885.6666 - SMS Gateway: 085214001500