Bekasi (ANTARA News) -
Perusahaan Daerah air Minum Bekasi, Jawa Barat, berencana akan menambah fasilitas pengolahan air dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah setempat.
Perusahaan Daerah air Minum Bekasi, Jawa Barat, berencana akan menambah fasilitas pengolahan air dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah setempat.
"Fasilitas itu masing-masing akan dibangun di wilayah Kota Bekasi yang terletak di Pondok Ungu, dan di Kabupaten Bekasi yang terletak di Kecamatan Cibitung dan Cikarang Barat mulai tahun ini," kata Kepala Humas PDAM Bekasi, Wawan Hermawan, di Bekasi, Senin.
Menurutnya, wacana tersebut dilatarbelakangi oleh pengembangan usaha tahun 2010 menyusul keterbatasan persediaan air bersih bagi pelanggan di perusahaan tersebut.
"Hingga tahun ini baru 20 persen atau 140 ribu dari jumlah warga di Bekasi yang sudah terlayani," katanya.
Menurut Wawan, pihaknya membutuhkan penambahan kapasitas air dengan jumlah yang besar guna melayani kebutuhan seluruh pelanggan. Kebutuhan air bersih hingga saat ini mencapai sekitar 5.000 liter kubik per detik, namun yang saat ini tersedia hanya 1.875 liter kubik per detik.
"Jaringan air bersih yang kita miliki meliputi sembilan kecamatan dari total 12 kecamatan di wilayah Kota Bekasi. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bekasi baru 12 kecamatan dari 24 kecamatan di wilayah itu," katanya.
Bila wacana penambahan fasilitas pengelolaan air tersebut rampung dilaksanakan, diperkirakan ada terjadi penambahan suplai air hingga 4.000 liter kubik perdetik.
"Mesin yang akan kita gunakan untuk penambahan pasokan air bernama `water treatment plant` yang akan kita tambah di masing-masing wilayah," katanya.
Kendati demikian, pihaknya terkendala dengan persoalan dana untuk merealisasikan kegiatan itu. "Dana kami masih sangat terbatas, sehingga diperlukan investor yang berani mendanai kegiatan itu. Kami juga berharap mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi," ujarnya.
Sementara itu pelanggan PDAM Bekasi sesuai dengan klasifikasinya meliputi, sosial sebanyak 0,68 persen, rumah tangga 96,9 persen, perorangan 0,26 persen, industri 0,03 persen, pemerintahan 0,07 persen. "Sementara pertumbuhan pelanggan setiap tahun mencapai 10.000 pelanggan," katanya.
Wawan menambahkan, hingga kini pihaknya telah mendapat 170.000 pelangan yang masuk dalam daftar tunggu. "Bila seluruh pihak mau berperan serta meningkatkan program pengadaan air bersih, kami yakin mampu melayani hingga 200.000 pelanggan di tahun berikutnya," ujar Wawan. (AFR/K004)
COPYRIGHT © 2010
Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com
Simpan dan akses berita ini dari HP anda dengan kode QR dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar