Pertemuan antara Kali Bekasi dengan aliran air dari Waduk Jatiluhur (Kalimalang) di Bendung Bekasi disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kekeruhan pada pasokan air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bekasi dan sekitarnya. Sebab, Kali Bekasi yang berasal dari aliran sejumlah kali di wilayah Kab. Bogor yang penuh dengan kawasan industri berkembang diduga menjadi salah satu penyebab tercemarnya pasokan air baku.
Humas PDAM Bekasi, Wawan Hermawan, Senin (25/10) ketika dikonfirmasi mengakui jika selama ini pasokan air baku untuk PDAM sering terganggu karena keruhnya air baku serta tingkat pencemaran yang relatif tinggi pada air baku yang berasal dari Kali Malang tersebut. Menurut Wawan, pihaknya sempat ke lapangan dan prihatin dengan kondisi Kali Bekasi yang bercampur dengan Kali Malang di Bendung Bekasi. Sebab, secara kasat mata, pencemaran di Kali Bekasi akibat limbah rumah tangga maupun limbah pabrik dinilai Wawan relatif parah.
Meski dijamin telah terbebas dari pencemaran setelah diolah, kondisi air baku yang tercemar atau keruh menyebabkan pihaknya harus mengeluarkan anggaran ekstra serta mesin yang harus kerja ekstra untuk mengolah air baku yang tercemar menjadi air yang siap didistribusikan. Padahal, sebagian alat dan pipa yang ada telah tua sehingga tidak mampu bekerja optimal. Lebih lanjut, Wawan mengatakan, kebersihan Kali Bekasi dari segala bentuk sampah akan sangat berpengaruh pada pasokan air baku PDAM. "Sebab, pada akhirnya bertemu di Bendung Bekasi sehingga pencemarannya juga terbawa ke air baku kita," katanya.
Perum Jasa Tirta pertengahan tahun ini sempat merilis bahwa dari 90 titik pantau yang dilakukan secara berkala, aliran air dari Waduk Jatiluhur sepanjang 73 kilometer selama ini mengalami pencemaran tertinggi di Kali Bekasi. Tingkat pencemarannya mencapai angka 10 ribu-28 ribu Number Of Turbidity (NTU). Padahal, batas toleransi hanya 500 NTU dan batas standar kekeruhan air baku hanya berada di level 100 NTU. Selain itu, air kali ini selain menyuplai PDAM Bekasi juga menyuplai air bersih bagi warga DKI Jakarta.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi juga mencatat pencemaran Kali Bekasi disebabkan karena daerah di sepanjang aliran kali tersebut sedang dalam tahap pertumbuhan. Tercatat ada sekitar 20 industri yang diduga membuang limbahnya langsung ke kali. Padahal, air baku yang dialirkan dari Jatiluhur sampai ke Bendungan Curug hingga mengalir ke Tarum Kanal Barat memiliki kekeruhan standar baku mutu.
Data BPLH Kota Bekasi tahun 2009 lalu mencatat sekitar 60 persen industri masih membuang limbahnya ke kali atau masih mencemari kali dengan kegiatan produksinya. BPLH sendiri mengaku kewalahan menangani industri yang nakal tersebut. (A-155/das)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar